Jakarta - Suaraindonesia1 - Politikus senior, Amien Rais melontarkan dugaan bahwa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengusulkan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Namun, wacana jabatan presiden 3 periode tersebut sebenarnya sudah pernah ditolak Jokowi.
Wacana amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang digulirkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) terus berkembang. Setelah ada usulan Presiden kembali dipilih oleh MPR, kini muncul wacana jabatan Presiden yang diperpanjang hingga tiga periode.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo dengan tegas menolak. Menurutnya, usulan itu tidak menjadi hal utama yang harus dilakukan.
Mantan walikota Solo ini mengatakan, baik pemerintah dan parlemen harus fokus terhadap hal lain yang lebih penting demi majunya Indonesia ke depan.
Disampaikan juga bahwa, sejak awal saya adalah produk pemilihan langsung sehingga waktu ada keinginan amendemen, sebaiknya amendemen itu hanya dibatasi untuk urusan haluan negara.
Bahkan Jokowi menilai bahwa, orang-orang yang mengusulkan hal tersebut hanya ingin mencari perhatian, atau bahkan mau berniat buruk kepada dirinya.
Daripada amandemen UUD 1945 melebar, Jokowi meminta lebih baik berfokus ke tekanan-tekanan eksternal. Jokowi tak langsung menunjuk hidung pihak yang dia maksud, namun dia menyebut ada yang ingin mencari muka hingga menjerumuskannya.
Sementara itu pengamat politik, Gun Gun Heryanto mengatakan bahwa, sistem jabatan presiden selama dua periode maksimal, dengan masing-masing lima tahun sudah cukup ideal. Apalagi sistem semacam ini sudah diberlakukan di negara-negara maju di dunia.
Menurutnya, ada beberapa resiko kalau memang wacana ini diwujudkan.
Pertama, kata Gun Gun perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode ini akan menimbulkan keadaan rawan korupsi.
Kedua, akan ada ketidakjelasan dalam sistem politik di Indonesia, karena bukan tidak mungkin ada wacana lain timbul misalnya masa jabatan presiden diperpanjang empat atau bahkan sampai lima periode.
Hal ini pun kata Gun Gun, akan menjadi mainan politik bagi yang sedang berkuasa.
Semoga Bermanfaat. (Red).