terpilihNya sahabat Muhamat Boinauw ini, menggantikan ketua umum PMII kota Sorong yaitu sahabat Jufran Rumadaul.
Konferensi Cabang (KONFERCAB) PMII Kota Sorong yang di selenggarakan tepat pada hari senin tanggal 04 Januari telah melahirkan pemimpin baru yang bertugas menahkodai PMII Cabang Sorong adalah resmi berdasarkan mekanisme organisasi.
Ada pun pernyataan sikap dari beberapa komisariat dan rayon yang ikut serta dalam agenda yang sangat mulia tersebut, diantaraNya : Komisariat IAIN, UMS, dan Bukit Zaitun, serta Rayon Eksakta dan juga Rayon Sosial (UMS), yang semuaNya mengatakan sepakat dan mendukung penuh terhadap pelaksanaan Konferensi Cabang (KONFERCAB), pernyataan tersebut dibenarkan oleh ketua Komisariat IAIN Kota Sorong (Sahabat Syawal) yang mengatakan saya pribadi dan semua yang hadir dalam forum ini, kami sangat sepakat dan mendukung penuh Konfercab yang di telah dilaksanakan pada hari ini. Dan Konfecab telah usai dilaksanakan dengan menetapkan sahabat Muhamat Boinauw sebagai Ketua Cabang PMII Kota Sorong. Dan perlu diketahui bahwa terpilihNya sahabat Muhamat Boinauw adalah ketetapan mutlak dari forum resmi yang dihadiri oleh beberapa utusan Komisariat dan Rayon yang ada di beberapa kampus yang tersebar di kota Sorong.
Dan hal ini pula ikut dibenarkan oleh sahabat Marki Rumodar yang merupakan sekertaris Komisariat Bukit Zaitun Sorong, bahwasanNya Konferensi cabang telah selesai di laksanakan tepat pada hari Senin tanggal 04 Januari 2021, yang kemudian melahirkan Ketua Cabang baru yang lebih pada prosedur / aturan main organisasi. Lanjut sahabat Marki, semua unsur Komisariat dan Rayon telah menghadiri agenda konferensi dan ikut serta dalam setiap kegiatan dan tahapan pleno yang di jalankan. Dan terpilihNya sahabat Muhamat Boinauw sebagai ketua cabang PMII Kota Sorong adalah murni berdasarkan mekanisme yang berlaku yakni melalui hasil penyaringan dari uji kriteria dan verikasi yang dilakukan oleh badan pekerja konferensi (BPK) dan hal tersebut merupakan syarat sah berdasarkan sandaran AD/ART PMII yang berlaku.
Lanjut, kami mengibaratkan PMII sebagai kereta API. " Ya kami mengkinayahkan PMII itu seperti kereta api, kereta api itu ada rel untuk yang dimanfaatkan sebagai jalannya, ada pakemNya, ada rute dan tujuan yang jelas.
Untuk itu setiap anggota organisasi harus memiliki tujuan yang sama. Bagi siapa yang tidak mengikuti aturan mian organisasi maka yang jelas orang tersebut adalah pengacu yang memiliki niat buruk serta target tuk kemudian menghancurkan organisasi itu sendiri.
"Setiap orang yang berada di dalamNya harus ikut serta bersama - sama menuju tujuan yang sudah ditetapkan. Dan bagi siapa yang tidak sesuai dengan tujuan dan prinsip serta jalan yang harus di lalui, maka sebalikNya dia menggunakan kendaraan lain saja yang lebih sesuai dengan selera dan keinginannya. Begitu pula dalam ber - PMII, harus patuh dan tunduk pada prinsip dan garis organisasi. Pilihan ada di tangan kita, jika merasa tidak cocok maka bisa menggunakan organisasi lain dan tidak tetap menggunakan PMII".
(A _ J _ Rum)