AISYAH FIRANDA APRILLIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Skrinews1.com_
GUNUNGSARI, Adalah desa yang terletak di Kota Batu yang dikelilingi alam yang asri dan masih terbilang pelosok karena masih belum terkenal di khayalak umum. Desa ini terkenal dengan Desa penghasil bunga potong sejak tahun 2004. Produksi bunga potong seperti mawar, pikok, pillo dll di kirim keberbagai daerah bahkan sampai keluar pulau jawa misalnya ke bali, medan, kalimantan dan sumatera. Selain desa yang menghasilkan Bunga potong di Desa Gunungsari juga terdapat peternakan tetapi dengan adanya pertanian bunga potong, ekonomi di desa Gunungsari mulai terangkat ekonominya. Di desa Gunungsari pernah ada pariwisata yang bernama Gumur yang Kepanjangannya gunungsari Makmur. Pariwisata ini menyajikan bunga potong yang pengunjung bisa memetiknya sendiri dan membayar saat keluar dari wisata, Namun paeriwisata ini tidak berjalan dengan lancar karena pemasarannya kurang dan desa Gunungsari masih belum di kenal masyarakat umum.
Covid19 atau Pandemi yang terjadi di indonesia sekarang ini sangat berpengaruh pada ekonomi masyarakat di Indonesia khususnya di Desa Gunungsari, Meski di Desa Gunungsari tidak ada yang positive terkena covid19 tetapi di sekeliling desa gunungsari banyak yang positive covid19 yang berimbas juga pada desa Gunungsari. Dampak yang paling terasa di Desa Gunungsari adalah Dampak pada Perekonomian di Desa Gunungsari.
Disaat pandemi warga Gunungsari khususnya yang bermata pencaharian di bidang pertanian bunga potong semakin merosot karena sangat banyak faktor yang mempengaruhi faktor cuaca dan pandemi Covid19, Adanya pandemi COVID19 ini juga sangat mempengaruhi misalnya pengiriman keluar daerah menjadi terhambat karena adanya pembatasan sosial berskala besar atau di sebut PSBB, lalu event – event juga tidak di perbolehkan seperti wedding, engangement, party dan lain sebagainya yang menggunakan bunga potong sebagai pelengkap acaranya. Petani bunga potong menderita kerugian yang sangat besar bukan hanya kerana pandemi ini tetapi karena cuaca juga yang merusak bunga 0 bunga mereka sehingga mereka satu persatu membiarkan sawah menjadi lahan kosong dan menunggu cuaca stabil dan pendemi mereda.
Masyarakat di desa gunungsari yang sudah buntu tidak mendapat penghasilan akhirnya beralih ke usaha yang lain seperti menjual makanan siap saji atau frozen food, yang bertani bunga potong beralih menjadi bertani sayur-sayuran untuk kelangsungan hidup dan untuk tetap menstabilkan ekonomi di desa Gunungsari karena banyak buruh tani bunga potong yang di berhentikan karena tidak sanggup membayar gaji dan penghasilannya semakin hari semakin berkurang karena tidak adanya pengiriman bunga potong kemanapun. Petani yang beralih menjadi bertani sayur memulai dari nol lagi karena tanah yang sudah tertanam bunga harus di cangkul dan di netralkan lagi agar tidak tumbuh sayur yang beracun. Petani bunga potonge beralih ke Sayur alasannya untuk menstabilkan ekonomi, mengimbangkan pendapatan dan pengeluaran dan juga mengurangi pengangguran di desa gunungsari.