Felesia Alvina Damayanti
Yusnia Ayu Pitaloka
Mahasiswi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang
SKRINEWS.com
Sebagai bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya, sebagian besar keadaan topografi Kota Batu di dominasi kawasan dataran tinggi dan perbukitan yang berlembah-lembah. Tanahnya yang subur membuat wilayah tersebut tak hanya menonjol dari sektor pariwisata, namun juga maju di bidang pertanian sayur dan buah-buahan.
Oleh karena itu, perekonomian kawasan agropolitan ini banyak ditunjang dari sektor pariwisata dan pertanian. Pembangunan berbagai wahana wisata yang pesat, membuat sebagian besat pertumbuhan PDP Kota Batu ditunjang dari sektor tersebut. Sementara pada bidang pertanian, Kota Batu merupakan salah satu daerah penghasil apel terbesar di Indonesia sehingga dijuluki sebagai Kota Apel.
Namun, pada kondisi sekarang ini yang terkena wabah Covid-19 pemerintah kota menetapkan kebijakan penutupan sejumlah tempat wisata, dan perhotelan karena wabah corona. Sesuai dengan edaran dari Walikota Kota Batu Nomor 556/1811/422.103/2020, bahwa perpanjangan penutupan hingga 29 Mei 2020, yang sebelumnya pemerintah kota batu menetapkan menutup destinasi wisata, hotel, dan tempat hiburan hingga 30 April 2020.
Penutupan sementara tempat wisata di Kota Batu tersebut berdampak pada ribuan tenaga kerja yang terpaksa dirumahkan dan diantaranya bahkan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja (DPMPTSPTK) Kota Batu Bambang Kuncoro Mengatakan bahwa, dampak dari Covid-19 tersebut sebanyak 2.555 tenaga kerja dirumahkan, dan 52 pekerja lainnya terpaksa mengalami PHK.
“ tenaga kerja yang dirumahkan berasal dari 21 Perusahaan, dan untuk yang di PHK, dari dua perusahaan,” kata di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (20/4/2020)
Tercatat sebanyak 1.901 tenaga kerja merupakan warga kota batu, dan 654 lainnya berasal dari berbagai wilayah, sementara tenaga kerja yang mengalami PHK 43 orang yang merupakan warga kota Batu, dan sisanya dari wilayah lain. Mayoritas para pekerja tersebut bekerja pada sektor perhotelan dan destinasi wisata yang ada di wilayah Kota Batu.
Kota batu yang menjadi tujuan wisata memang mengandalkan keberadaan penginapan dan wisata. Pandemi Covid-19 ini telah membuat usaha wisata dan perhotelan “tiarap”. Dengan jumlah bisnis hotel sebanyak 80 hotel dan 325 villa yang mengalami penurunan 20 persen sampai 30 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu.
Kondisi lain dialami sejumlah pelaku usaha petik apel di Kota Batu. Baru saja mereka memerangi busuk buah yang menggerogoti apel, kini ditambah dengan pembatalan kunjungan. Padahal pengunjung itu, sebelumnya sudah melakukan pemesanan jauh-jauh hari untuk petik apel di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
Para pelaku usaha tersebut mengibaratkan bahwa mereka "sudah jatuh tertimpa tangga pula". Dimana mereka baru saja mengeluarkan biaya yg cukup besar untuk menanggulangi bush apel yang busuk, tetapi sekarang malah terpaksa tutup lagi karena himbauan untuk pencegahan virus corona.
Riwayat Hidup Singkat
Nama : Felesia Alvina Damayanti
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 5 Maret 2000
Alamat : Jalan Sidomakmur Gg.Manunggal Sengkaling
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Email : felesiaalvina@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
- SDN Mulyoagung 03 Dau
- Mts Negeri Kota Batu
- SMA Negeri 01 Batu
2. Nama : Yusnia Ayu Pitaloka
Tempat, Tanggal Lahir : Batu, 29 Juni 1999
Alamat : Jalan Indra Giri Gg.33 Santrean Sumberejo – Kota Batu
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Email : yusniapitaloka@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SDN Sumberejo 03 Kota Batu
SMP Negeri 02 Kota Batu
MAN Kota Batu
