BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - Harga Masker dan Hand Sanitizer Kembali Normal


skrinews.com_
Awal pengumuman masuknya covid-19 ke Indonesia yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu menyebabkan para masyarakat melakukan panic buying terutama pada masker dan hand sanitizer, hal ini membuat harga masker dan hand sanitizer sangat tidak terkontrol dan melambung pesat. Banyak para penjual nakal yang melakukan aksi penimbunan sehingga menjadikan masker dan handsanitizer sangat langka dipasaran yang juga menjadi penyebab naiknya harga karena permintaan naik sangat tajam tetapi barang dipasaran sedikit.
Tetapi di bulan Ramadan ini harga masker kembali normal. Hal ini disebabkan karena himbauan pemerintah pada tanggal 6 April 2019 agar masyarakat wajib memakai masker saat keluar rumah untuk mencegah penularan virus corona. Pemerintah menyarankan untuk menggunakan masker kain, sedangkan masker N95 dan masker bedah digunakan untuk tim medis untuk menghindari kelangkaan masker tersebut. Hal ini banyak memunculkan penjual masker – masker kain dan DIY masker kain. Para ibu - ibu rumah tangga yang memiliki keterampilan menjahit akhirnya ikut berjualan masker dan dapat meningkatkan pendapatan. Masker yang dijual pun beragam, baik dari segi motif maupun bentuk. Terdapat masker yang dihias dengan bordir dan ada juga masker batik. Harga masker sekali pakai di marketplace seperti shopee, tokopedia, dan bukalapak pun juga terpantau turun. Penurunan harga masker ini membuat para penjual juga ikut menurunkan harga masker. Diberitakan bahwa para penimbun masker mengalami kerugian yang besar hingga puluhan juta.
Harga hand sanitizer di supermarket maupun minimarket juga kembali normal. Hal ini disebabkan karena banyak para mahasiswa, guru, dosen, serta alumni di bidang kimia yang mencari jalan alternatif dengan membuat DIY hand sanitizer. Tidak hanya dipakai sendiri, banyak dari para mahasiswa yang menjual hand sanitizer buatannya sendiri. Hal tersebut menyebabkan adanya pendapatan baru bagi mahasiswa atau orang yang berjualan DIY hand sanitizer.
Dalam pandemik seperti ini banyak yang merasa perekonomian hancur, padahal tak selalu perekenomian semakin turun. Perekonomian bisa dibangun dengan menciptakan peluang yang ada, tetapi jangan sampai adanya peluang dapat membuat rasa kemanusiaan dan etika berbisnis hilang. Banyak juga orang di akun media sosial melakukan ajakan kegiatan produktif yang dapat menghasilkan pendapatan, hal itu terlihat banyak Warga Negara Indonesia ingin bergotong royong menstabilkan perekonomian negara yang sedang terombang - ambing karena pandemik yang tak kunjung usai. Dengan adanya kerjasama yang aktif diantara pemerintah dan masyarakat diharapkan agar harga tersebut tetap normal dan perekonomian di Indonesia tetap stabil.
Ditulis oleh : Vinna Ayus dan Annida Utami, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
« PREV
NEXT »