BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - Di Guyur Hujan Selama Tiga Hari Berturut - Turut Dua Desa Di Kecamatan Wulla Waijelu Di Landa Banjir.



Skrinews Sumba Timur

Akibat dari tingginya curah hujan yang terus menerus selama tiga hari terakhir ini, mengakibatkan banjir di dua Desa  yaitu Desa paranda dan Desa Hadakamali yang lintasi Sungai Wai Lakaba. (19/05/2020)

Banyak rumah - rumah warga yang terdampak ada juga ternak milik warga  yang sempat hanyut, 5 ekor kerbau, 3 ekor sempat di selamatkan dan yang 2 ekornya lagi masih dalam pencarian.

Salah satu fasilitas umum seperti komplek Puskesmas terlihat tergenang dengan tinggi permukaan air sebatas pinggang orang dewasa. Dan rumah unit Bersalin  sempat di genangi air hingga masuk sampai ke ruangan pasien dan beruntung banjirnya segera reda dan petugas medis mulai membersihkan lantai karena banyak lumpur dan sampah berserakan.

Ketika media ini menghubungi salah satu pegawai Puskesmas Baing Bapak   Fransiskus Balo Wua (41) lewat telepon selularnya. Beliau menjelaskan bahwa hujan ini sudah mulai dari 3 hari lalu dengan intesitasnya sedang namun mulai tadi malam di perkirakan sekitar pukul 00.00 wita. Terasa hujannya mulai lebat terus menerus tanpa henti hingga sampai siang tadi pukul 14.00 air mulai meluap karena sungai yang di lewati tidak mampu lagi menampung arus air yang sangat deras dan besar sehingga menggenangi rumah - rumah warga, katanya.

Masyarakat tidak menduga bahwa akan terjadi banjir namun melihat curah hujan ini semakin tinggi maka kami juga heran padahal  saat ini kita sudah masuk di bulan musim kemarau apalagi wilayah Kecamatan Wulla Waijelu ini sejak dulu curah hujannya sangat sedikit, ini sangat mengherankan kami, tambahnya.

(Dikutip dari Tribunnews.com ) bahwa perakirawan BMKG Stasiun Meteorologi mengatakan, musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali.
Hujan masih dimungkinkan turun karena alasan tertentu.
Tapi, hal ini seharusnya perlu diketahui, hujan yang turun disaat kemarau dan pergeseran bulan musim kemarau dan musim hujan adalah karena perubahan iklim.

Meningkatnya suhu panas bumi dan semakin mencairnya gunung es membuat curah hujan di daerah tropis meningkat.
Hujan di musim kemarau bukan berkaitan dengan musim, tapi berkaitan dengan cuaca.
Parameter cuaca yang mendukung terjadinya hujan antara lain suhu, tekanan, dan kelembaban.

Petugas BMKG menambahkan, Fenomena hujan dan langit mendung di musim kemarau ini dikarenakan terjadinya gangguan atmosfer.
Gelombang atmosfer Rossby Ekuator memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan pada daerah yang dilewati.
Gelombang ini terjadi karena ada interaksi antara atmosfer dengan permukaan bumi.

Dengan demikian di himbau untuk masyarakat  yang bermukim sekitar Daerah Aliran Sungai ( DAS) agar berhati - hati ketika cuaca kurang bersahabat maka di wajibkan segera mengevakuasi diri ketempat yang lebih aman.

Liputan J. Konda
« PREV
NEXT »