Skrinews Sumba Timur
Berawal dari informasi warga yang kebetulan melintas di lokasi lahan pertanian ini atau tepatnya di Balai Benih Unggul ( BBU) mereka terkejut menyaksikan kejadian langka bahkan aneh ini.
Sehingga Kamis 23/04/2020, team media ini mencoba mendatangi lokasi dan ketika tiba ternyata memang kejadian ini benar adanya, para operator alat pertanian sedang melakukan pemusnahan tanaman padi yang terlihat sudah mulai menguning dan ada juga yang baru mengeluarkan mayangnya yang di perkirakan seluas 5 ha.
Ketika di konfirmasi salah satu pegawai yang ada di lokasi, beliau menjelaskan bahwa hal ini sengaja di lakukan oleh Dinas pertanian karena akan di persiapkan untuk di tanami tanaman padi jenis lain untuk dijadikan bibit unggul nanti katanya.
Lebih lanjut ditanyakan mengapa tidak menunggu setelah panen baru program itu di jalankan? Beliau mengatakan bahwa bibit yang siap di semaikan di lahan tersebut akan kaduarsa sehingga tidak bisa lagi menunggu sampai selesai panen, tambahnya.
Dan beliau ini juga menjelaskan bahwa tanaman padi yang saat ini yg di musnahkan bukan milik dari Dinas, ini adalah tanaman pribadi kami dari pegawai yang menjaga lokasi ini dan beberapa warga disini, karena memang setiap tahunnya kami yang mengerjakannya, dari awal musim hujan dan setelah panen baru dari Dinas mulai mengelolanya untuk kepentingan pembibitan, karena untuk mendapat hasil yang baik dan cocok untuk bibit unggul adalah padi yang di kerjakan disaat musim kemarau, tandasnya.
Pegawai ini dengan tegar menjelaskan kepada media ini walau dengan mata yang berkaca- kaca karena beliau ini juga salah satunya yang padinya ikut menjadi korbannya.
Ditanyakan lgi, mengapa ada warga masyarakat juga yang bukan pegawai yang ikut menanam di dalamnya, beliau mengatakan memang selama ini juga bahkan bertahun - tahun ada beberapa masyarakat yang selalu ikut menanam dan kali ini lebih banyak masyarakat yang ikut serta ddidalamnya, karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa curah hujan di awal musim saat itu tidak lancar sehingga semua bibit yang sudah di persiapkan untuk lahan mereka tidak ada airnya maka bibit tadi terancam tua dan jika lewat masa tanamnya akan tidak bisa di gunakan lagi.
Jadi dengan pertimbangan itu maka masyarakat ini kami ijinkan tanpa sepengetahuan pimpinan kami, jadi disini memang kami betul keliru dan salah, ungkapnya.
Kami hanya berpikir bahwa karena Dinas memanfaatkan lahan ini setelah kami selesai panen dan hal ini sudah berlangsung lama karena bukan kali ini saja namun setiap tahunnya bahkan jauh sebelumnya inilah yang kami lakukan.
Karena dengan kebiasaan itulah maka kami berani dan lancang mengijinkan mereka juga ikut bekerja sama dengan kami, imbuhnya.
Sebelumnya memang kami di beritahukan bahwa di bulan Mei ini Dinas akan memulai programnya.
Dan Sekitar tanggal 10 februari 2020 setelah kami mencoba adakan pendekatan dan permohanan agar kami di kasih kesepatan pihak Dinas menerima dan menyetujuinya untuk menunda programnya sampai selesai panen.
Namun setelah itu ada perubahan kebijakan lagi mereka kembali menegaskan bahwa kami tidak akan ada teloransi jika lahannya masih ada tanaman padi katanya. kami mencoba menawarkan solusi jika alasannya bahwa bibit yang di persiapkan untuk disemaikan kadaluarsa kami semua siap menggantinya dengan cara membeli ganti bibit yang baru namun mereka menolak. kami juga menawarkan lagi daripada padi ini di musnahkan begitu saja sebaiknya Dinas mengambilnya tanpa kami dberi sedikitpun dari hasil ini, itupun mereka menolak,
Sehingga mulai hari Selasa, 21/04/2020 mereka langsung memerintahkan beberapa oprator untuk memusnahkan dengan cara mencincang/ mengelebaknya memakai hand traktor.
Mendengar penjelasan itu, team media langsung menghubungi ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur Bapak Ali Oemar Fadaq agar beliau mengetahui kejadian di lapangan, Beliau cukup kaget mendengarnya, dan dengan tegas beliau meminta untuk menghentikan dulu kegiatan tersebut dan langsung menghubungi Plh. kepala Dinas Pertanian Sumba Timur untuk menanyakan hal ini. Dan besok jumat, 24/04/2020, jam 10.00 wita, beliau akan turun uji petik dilapangan untuk melihat langsung kejadian tersebut.
Liputan team SKRINEWS Sumba Timur.