BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - PANGDAM DAN KAPOLDA BERI ARAHAN KEPADA PARA PERWIRA SATUAN DI KABUPATEN MIMIKA



Mimika skrinews.com  Pada hari Kamis tanggal 16 April 2020, pukul 15,00 Wit bertempat di Aula Mako Kodim 1710 Mimika telah dilaksanakan Pengarahan Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw dan Pangdam/XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab kepada Para Komandan Satuan dan para Perwira TNI - Polri yang bertugas di Kabupaten Mimika.

Arahan Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih kepada para Komandan Satuan dan Perwira TNI - Polri tersebut dilaksanakan dalam rangka menyikapi perkembangan situasi dan gangguan keamanan di wilayah Kabupaten Mimika terkait aktifitas kelompok KKB dan juga sebagai upaya untuk menjalin rasa kekeluargaan dan sinergitas serta kekompakan antara berbagai Satuan tugas TNI dan Polri yang ada di Kabupaten Mimika dalam pelaksanaan tugas termasuk pasca terjadinya konflik antar anggota di Memberamo Raya.

Hadir dalam kegiatan:
Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw, Pangdam/XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Kabinda Papua Brigjen TNI A. Haris Napoleon, As Ops Pangkogab Wilhan 3 Brigjen Suswatyo, Kasatgas Elang BIN Brigen TNI Joni Triman H., Satgas Nemangkawi Kombespol Anom, Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, SIK, Dandim 1710/Mimika Letkol Inf. Pio L Nainggolan, Dan Lanal Timika Letkol Laut ( P ) Yadi Mulyadi S.E, Dansatrad Mimika Lekol Lek Adi Siswanto.

Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw dalam kesempatannya mengatakan, sekarang ini disini ada aktifitas dari kelompok-kelompok yang berlawanam dengan negara ini, rekan rekan yang sedang melaksankan tugas di lapangan dan saya bersama Pangdam memegang amanah untuk bertanggung jawab dalam penegakan hukum di seluruh tanah Papua ini. Dengan perintah dari pimpinan dari negara kepada kita maka kami berdua datang bertemu dengan rekan rekan semua untuk bertatap muka dengan para perwira.

Intensitas KKB yang sekarang ini memberikan tekanan kepada kita dan hasil monitoring kita bahwa tujuannya adalah meminta perhatian dunia berkaitan dengan keinginan mereka untuk merdeka, mungkin juga yang saya serap bahwa bagaimana mereka bisa mengganggu management PT Freeport Indonesia yang didalamnya ada pekerja Warga negara asing dan alhasil didepan mata kita mereka lakukan itu dan hal ini telah memukul telak kepada kita semua.

Saya sudah katakan di RPH minggu yang lalu bersama Pangdam, Kabinda dan Asops Pangkogab Wilhan 3 yang diwakili Osops dan satuan khusus intelijen yang ada saya mengingatkan cukup keras tentang kelompok KKB itu tidak sekolah, bahwa Kapolda itu Lulusan Lemhanas sekolah yang tertinggi dan dibawahnya ada Sespimti, Sespimen begitu juga Pangdam dan dibawahnya ada Sesko dan lain lain. Dengan kemampuan managerial yang memiliki mampu dengan taktik dan teknik dilapangan, merka tahu kita itu, kita dikawal kemana mana, mereka ini tidak terlatih tapi mereka bisa leluasa berbuat dan sampai saat ini masih ada disekitar kita disini. Oleh sebab itu mari kita satukan langkah, satukan tekat dan niat, sama sama kendalikan anak buah prajutit kita di lapangan dengan kecanggihan teknologi yang kita punyai untuk lumpuhkan kelompok ini.

Yang terpenting adalah perlu juga ada hubungan kemasyarakatan yang harus digalakkan karena kalau hanya gunakan teknologi harusnya diimbangi dengan komunikasi dengan tokoh tokoh masyarakat atau tokoh informal, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan sehingga ada teman kita yang khusus lakukan pengejaran dan yang lain kita lakukan koordinasi dengan masyarakat.

Kita kombinasikan kemampuan kita baik teknologi dan kemampuan komunikasi dengan masyarakat di lapangan, sebenarnya masyarakat juga menolak terhadap kelompok ini tapi kalau kita tidak mendekat kepada mereka maka mereka juga tidak mau memberikan informasi kepada kita.

Informasi dari agen kita di masyarakat itu penting siapa tahu dia ada di Kwamki atau di Sp atau dimana Lambat atau cepat mereka akan masuk ke kota ini karena mereka mau makan enak, mau senang senang maka kita perlu bersinergi. Kita perlukan sinergitas semua perwira untuk melakukan ini yang penting kita kompak dan kita satu.

Kejadian yang di Mambramo Raya kita datang ke Pos kemudian ke Polsek, kita prihatin kenapa bisa terjadi seperti ini bagusnya kita aplikasikan ke Kelompok KKB dan kita akan bisa mendapat prestasi bukan antara sesama kita, saya berharap para Komamdan yang ada disini sinergikan kemampuan diantara kita dan kalau ada yang salah salah sedikit di lapangan agar cepat selesaikan dan para Komandan agar dampingi anggotanya dilapangan. Jangan kita sudah tugas jauh jauh dari keluarga tapi kita disini tidak bisa tangani masalah anggota kita mungkin fikirkan yang nanti tapi kita tinggalkan yang sekarang.

Kalau ada apa apa segera komunikasi biar bisa diselesaikan dengan cepat dan biarlah yang terjadi di Memabramo menjadi pelajaran bagi kita dan tidak boleh terjadi disini, terima kasih kepada Kapolres dan Dandim dan semua Perwira yang ada disini yang sudah bekerja dengan baik.

Pangdam/XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab pada kesempatannya menyampaikan bahwa saya kira sudah diberikan gambaran besar dengan tupoksi yang diberikan kepada kami berdua dari pimpinan dari Menkopolhukam.

Kita disini memiliki kemampuan, Kapolda dan Panglima itu pendidikan Lemhanas dibawahnya ada yang Sesko dan Sepimti. kita sudah sering melaksanakan Geladi Posko dan selalu menang tapi itu masih menang secara fisik tapi menangkan hati itu yang belum kita punya. Kita memang ada kelemahan dan kekurangan personil.

Beliau Kapolres di Timika saya Danrem 171 Jayapura juga menangani hal yang sama seperti ini, Danrem menangani sampai ke Mulia permasalahannya sama namun kita tidak bisa katakan bahwa kita kekurangan personil karena kita ini manusia dan kalau kita masuk ke masyarakat pasti bisa dapat informasi dari masyarakat, ada kaum muda dan lain-lain kalau bisa masuk pasti bisa dapatkan informasi.

Ada Bhabinsa itu ujung tombak yang bisa memberikan informasi dan jangan dianggap Babhinsa itu tidak punya peranan padahal merekan itu yang sangat berperan bisa medapatkan informasi dari masyarakat.

Bagaimana kalau sesama internal saja tidak saling kenal, kita ini bertugas karena perintah, Kapolda kita ini sudah beberapa kali jadi Kapolda, Kapolda Papua Barat, Kapolda Papua, Kemudian Kapolda Sumatera Utara dan sekarang kembali lagi jadi Kapolda disini dan ini karena perintah.

Kalau sudara tidak komunikasi sebagai keluarga maka saudara akan sulit dan kalau tidak ada komunikasi maka jangan berharap kita akan berhasil maka akhirnya saling menjatuhkan, Oleh karena itu kejadian di Mambramo Raya saya dan Kapolda kesana dan saya sampaikan bahwa saya sebagai Pangdam mewakili semua prajurit TNI yang ada di Papua saya minta maaf atas kejadian ini.

Di dalam organisai sudara itu sebagai Komandan berada dipuncak kerucut dan dibawahnya ada anggota yang mendukung saudara sehingga harus terbangun komunikasi yang baik, mari kita kembalikan nuansa kebatinan dan kekeluargaan kita. Ada pucuk pimpinan dan tidak usah takut takut datang kepada kami sampaikan masalahnya apa.

Apalagi Kalau informasi tidak sampai ke pimpinan bagiamana bisa kita ambil kebijakan untuk selesaikan masalah, terima kasih kepada Perwira yang ada disini mulai dari level bintang, kolonel ada letkol, Dandim, ada Brigif ada Kostrad.

Terima kasih kepada semua Perwira disini para komandan Satgas disini karena kami hanya sampai pada level kebijakan, buat kepemimpinan dan berdiri diatas kerucut lihat ke bawah ada anggotamu.

Manfaatkan naluri naluri intelijen yang ada disini jadikan semua lapisan masyarakat menjadi informan termasuk tukang ojek mereka itu bisa membantu memberikan informasi kita tidak bisa berdiri sendiri maka kita perlu sinergis.

Pelaporan: Rahman

                                                                                                  Jayapura, 16 April 2020

Dikeluarkan oleh: Subbid Penmas Bid Humas Polda Papua, Alamat Jln. Dr. Sam Ratulangi no. 8 Jayapura, Papua Telp: 0967-52021. Kontak Person: Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal,
« PREV
NEXT »