Andi Eka Saputra Pratama
Mahasiswa Universitas Muhammdyah Malang
Skrinews.com - Corona virus atau covid-19 kini sudah menyebar luas di pulau jawa, data terbaru yang di keluarkan aleh akun instagram @jatimpemrov pada tanggal 4 april 2020 yang menyatakan bahwa kasus update situasi jawa timur saat ini yang terkonfirmasi positif COVID-19 152 Orang, orang dalam pengawasan (ODP) 10.116 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 780 orang, sembuh 30, dan 14 meningal, ini untuk semua wilayah di jawa timur, sedangkan di daerah tulungagung sendiri jumlah positif COVID-19 1 Orang, orang dalam pengawasan (ODP) 797 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 58 orang. Hal ini merupakan salah satu hasil kerja keras dari relawan relawan kesehatan dan keikutsertaan masyarakat yang berpartisipasi.
Antara mitos dan fakta
Menurut kamus besar bahasa indosesia atau KBBI, pagebluk adalah suatu istilah kuno atau istilah yang di ucapka oleh orang jawa yang berartikan adalah wabah penyakit. Pada tradisi suku jawa pagebluk sendiri di kaitkan dengan maraknya wabah penyakit, dengan korban jiwa yang berjatuhan sangat banyak, pagebluk juga merupakan suatu kedahsyatan dari dampak wabah penyakit yang menyebar.
Jika kita mendengarkan dari cerita ceri orang orang tua jaman dahulu, jika tatanan dunia sudah di salahgunakan alam yang sudah di eksploitasi besar besar maka alam akan membalas kita dengan istilah pagebluk ini, sebenarnya pagebluk ini sudah amat mendarah daging dari sekian ratus tahun hingga saat ini. Terkadang apa yang di katakan oleh orang jaman dulu tak sedikit dapat terbukti pada saat ini.
Tergantung seperti apa kaum melenial menagapi tradisi ini atau istilah seperti ini sebagai mitos maupun fakta. Karna hal itupun sudah berjalan begitu lama jika untuk mengangap hal seperti itu tidak ada dan tidak pernah terjadi hal tersebut sangat sulit pasalnya sudah mendarah daging pada masyrakat jawa.
Tangap pemerintah
Dari data terbaru semua tak lepas dari hasil jerih payah pemerintah, pihak kepolisian dan tenaga medis yang berkerja keras untuk mengani covid-19 ini. Dimana masyarakat benar benar harus berada di rumah, bahkan setiap orang yang akan datang ke kabupaten tulung agung harus membuat surat keterangna sehat dan melapor kepada kepala desa, selain membuat laporan tersbut masyarakt yang datang dari luar kota atau pekerja migran harus di isolasi terlebih dahulu sebelum di pulangkan ke rumah. Hal tersebut di lakukan sebagai salah satu upaya sebagai pencegahan penyebaran virus corona.
Tangapnya pemerintah dalam penanganan kasus ini membuahkan hasil yang maksimal, tidak banyaknya kasus yang positif terinfeksi, han 1yang positif menandakan upaya yang di lakakan sudah tepat tinggal pengoptimalan kerja serta bagaimana masyarakat ikut serta membantu upaya dari pemerintah kota itu sendiri.
Kepercayaan yang mendarah daging
Di kutip dari laman gatra.com “sayur lodeh 7 warna ala warga yogyakarta kala pagebluk corna”, di mana di sejumlah daerah istimewa yogyakarta terlah menyiapkan masakan khusus yang di yakini sebagai tola bala dari wabah yang sedang meraja lela ini. Dimana masakan tersebut adalah berupa masakan sayur lodeh 7 warna di antaranya adalah
PAGEBLUK. WAYHE Rakyat Mataram nyayur Lodeh 7 Warna : Kluwih, Cang Gleyor, Terong, Kulit Mlinjo, Waluh, Godong So, Tempe. Mung sedaya tansah widodo nir ing sambekala
Artinya : pagebluk, waktunya masyarakat mataram membuat sayur lodeh 7 warna: kluwih, kacang panjang, terong, kulit mlinjo, labu, daun melinjo muda tempe. Semoga semua selalu selamat dari bencana.
Selain itu ketujuh bahan ini memiliki arti yang unik dan cocok di akal pada saat ini
Kluwih : Kluwargo Luwihono Angone Gulowentah Gatakne
Cang Gleyor : Cancangen Awakmu. Ojo Lungo0 Lungo.
Terong : Terusno Anggone Olehe Manembah Gusti. Ojo Datnyeng, Mung Yen Ileng Tok
Kulit Mlinjo : Ojo Mung Ngerti Njobone Ning Kudu Reti Njerone Babkan Pagebluk
Waluh : Uwalono Ilangono Ngeluh Ngersulo
Godong So : Gplong Giling Donga Kumpul Wong Sholeh Sugeh Kaweruh Babakan Agama Lan Pagebluk
Tempe :Temenane Olehe Dedepe Nyuwun Pitulungane Gusti Allah
Yang artinya adalah
Kluwih : keluarga harus lebih mendapatkan perhatian lebih
Kacang panjang : ikatlah (tahan) dirimu tidak bepergian
Terong : teruskan untuk ingat tuhan. Jangan cma sepintas lalu ( kala ada bencana)
Kulit mlinjo : jangan hanya tau luarnya, tapi juga paham makna suatu bencana
Waluh : hilangkan keluh kesah
Daun melinjo muda : gotong royong, berdoa bersama orang saleh yang banyanyak ilmu soal agama dan soal bencana
Tempe : bersunguh sunguhlah meminta pertolongan tuhan
Memasak sayr 7 warna pun tak hanya di lakukan oleh masyarakat yogyakarta tetapi masyarakat tulungagung p[un ikut serta mengolah sayur 7 warna tersebut. Hal seperti ini sudah amat kental di kalangan budaya jawa Dari situlah masyarakat yang sangat kental akan budaya. Tradisi seperti ini sudah berjalan sekian ratus tahun dan dipercaya sebagai upaya tolak bala.
Selain sayur 7 warna atau tujuh rupa masyarakat juga membuat lukisan wajah yang di lukis di sebuah pelepah pohon kelapa yang bertujuan juga sama sebagai tolak balak. Hal tersebut di lakukan lantaran bukan sebagai penyekutuan tuhan melainkan sebagai tradisi turun menurun dari nenek moyang ketika musim pagebluk.
Terlepas dari itu semua, bagaimana selayaknya kita untuk menjalani dan menangapi hal tersebut bisa sebagi referensi bahwa untuk menjadi manausia lebih baik, ataupun tetap melakuka tradisi sebagi warisan nenek moyang bahkan sebagai cara menghormati warisan tersebut. Tergantung seperti apa kita menyikapi dan tak lepas kita untuk selalu beribadah kepada tuhan dan selalu tetap berada di jalan yang benar sesuai dengan kepercayaan yang id anut masing masing.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Andi Eka Saputra Pratama
Tempat/Tgl Lahir : Ketapang, 13 Mei 1998
Jamis Kelamin : Laki Laki
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Desa Natai Utama. Kec, Pangkalan Banteng. Kab, Kotawaringin Barat. Provinsi Kalimantan Tengah
No telpon : 081528816545
Menerangkan Dengan Sebenarnya
PENDIDIKAN
SDN II Purworejo 2011
Mts Darul Hikam 2011-2014
SMA N Pangkalan Banteng 2014-2017
Universitas Muhammdyah Malang 2017