BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - Kelestarian Alam Rinjani Terancam !

Ayu Hanggara Kusumawati
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Social Dan Politik
Universitas Muhammadiyah Malang


Skrinews.com - Gunung Rinjani merupakan salah satu situs taman nasional yang terdapat di Indonesia. Di sini, bukan hanya tersaji panorama keindahan khas pegunungan, namun seluruh satwa dan spot-spot wisata lainnya yang terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani. Keindahan Gunung Rinjani berhasil menarik orang untuk datang berkunjung. Tidak cuma pendaki gunung saja yang terhipnotis keindahan Rinjani, mereka yang awam dalam pendakian pun ikut terpesona mengagumi keindahannya. Lebih membanggakan lagi, magnet Gunung Rinjani sanggup menarik banyak turis asing.
Dan Gunung Rinjani ini salah satu gunung yang dimana sebagai geopark dunia oleh Unesco yang diyakini semakin meningkatkan citra pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Pulau Lombok. Dan sekitar 80 persen deliniasi atau batas kawasan geopark Gunung Rinjani adalah kawasan wisata. Seluruh elemen harus bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian alam di Geopark Rinjani, mulai dari Pemprov NTB, pemerintah kabupaten/kota, masyarakat di sekitar kawasan, dan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) selaku pengelola kawasan. Dengan tujuan agar kawasan Geopark Rinjani tetap menghadirkan kenyamanan bagi para wisatawan yang datang.
Lalu bagaimana dengan isu rencana pembangunan kereta gantung di gunung rinjani ? Keinginan membangun kereta gantung menuju Gunung Rinjani bukan kisah baru. Sejak 2016, wacana itu pernah disampaikan Bupati Lombok Tengah. Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) juga sudah memberikan lampu hijau pada pembangunan kereta gantung Rinjani. Adanya pembangunan kereta gantung ini guna mempermudahkan wisatawan yang ingin menikmati keindahan Rinjanim tanpa perlu mendaki lama.
Jika benar akan adanya pembangunan ini, maka Sudah ada persetujuan KLHK ? Menurut kabar yang sudah saya baca, rencana pembangunan kereta gantung ini sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Karena pembangunan ini, katanya, tak di zona inti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Dan kawasan  Pelawangan, Danau Segara Anak dan Puncak Rinjani, merupakan zona inti dari TNGR. Zona inti itu dilarang dan haram membangun sarana dan prasarana apapun.
Isu wacana kereta gantung Rinjani itu sudah lama. Isu ini sangat sensitif dan jadi perhatian publik, bukan hanya di Lombok, tetapi Indonesia. Bahkan, tak menutup kemungkinan jadi isu internasional. Karena merealisasikan kereta gantung Rinjani ini tak mudah terlebih kalau ingin mengejar perhelatan MotoGP 2021. Berbagai tahapan dan kajian harus dilakukan. Seluruh tahapan dan kajian itu tak bisa dilakukan dengan terburu-buru.
Tetapi DIREKTUR Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat, menolak adanya pembangunan kereta gantung di Rinjani tersebut. Karena adanya pembangunan kereta gantung ini juga berpotensi memberi dampak lingkungan terhadap Gunung Rinjani. Gunung Rinjani ini merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat di Pulau Lombok. Kondisi sebagian Pulau Lombok yang mengalami kekeringan pada kemarau dan banjir musim hujan merupakan dampak dari kerusakan Rinjani sendiri. Rinjani ini bukan semata wilayah kerja adminsitratif TNGR, tetapi seluruh wilayah di sekitar kawasan ini.
Kalau ada pembangunan dalam kawasan hutan, baik skala kecil maupun besar, pasti berdampak pada habitat flora dan fauna. Keberadaan kereta gantung sepanjang 10 km  pasti akan mengganggu kehidupan flora dan fauna sepanjang jalur. Intensitas beroperasi kereta gantung bisa mengubah perilaku dan pola pergerakan fauna di kawasan. Yang dimana pasti juga menyangkut tentang kelestarian alamnya. Pembangunan kereta gantung untuk wisatawan ini akan menambah beban lingkungan yang selama ini sudah berat.
Persoalan sampah tidak kunjungan selesai tambah wisatawan massal melalui kereta gantung akan menambah produksi sampah. Selain itu, ada ribuan masyarakat sekitar Rinjani yang terancam kehilangan penghasilan kalau kereta gantung ini beroperasi. Kereta gantung, katanya, hanya akan menguntungkan pemilik modal, sedang masyarakat sekitar Rinjani sebagai pemilik Rinjani terancam hanya sebagai penonton.
Tak hanya warga sekitar yang menolak, para pecinta alam, aktivis sosial, pegiat lingkungan, dan berbagai elemen pemuda mulai menggalang petisi penolakan pembangunan kereta gantung Rinjani. Mereka tak percaya ucapan pemerintah provinsi yang mengatakan tak akan ada dampak lingkungan kereta gantung. Dalih pembangunan di luar zona inti TNGR hanya akal-akalan. Saat ini, sudah banyak kelompok masyarakat menolak pembangunan kereta gantung Rinjani. Gerakan penolakan ini terus mereka suarakan melalui media sosial dan akan menyiapkan penolakan di lapangan seperti aksi, termasuk di atas Gunung Rinjani.

Nama : Ayu Hanggara Kusumawati
TTL : 27, ApRIL 1999
Alamat : Asrama Kompi B Yonif 742, Sumbawa Besar
Nomor Hp : 081238425623
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Email : ayu.hanggara.51@gmail.com

Riwayat pendidikan :
SD : Karang Dima.
SMP : SMP 1 Labuhan Badas.
SMA : SMA Negeri 1 Sumbawa Besar.

« PREV
NEXT »