BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - Ikatan Dokter Indonesia IDI, Sebut Calon Penumpang Berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) Berlebihan.


Samarinda,Skrinews,Kaltim   -  Ikatan Dokter Indonesia, sebut calon penumpang berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) berlebihan. Warganet dikejutkan,seorang colon penumpang pesawat udara, ahir-ahir ini diketahui akan berangkat dari Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT)Pranoto Samarinda, mengenahkan  Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, layaknya pertugas medis yang menangani pasien Virus Corona.
Seoarang penguna media social twitter. Dengan nama akun@tengeknih mengunggah sebua fota yang mengunkap kejadian itu. 3 April 2020,APT Pronoto Samarinda. Penumpang denga APDdi tengah kelangkaan dan kebutuhan medis. Talat ketingalan pesawat pesawat malah marah-marah,” tulis akun tersebut, melengkapi ungahan fotonya yang menujukan penumpang dengan APD lengkap tengah berada di antrean check in.
Tak diketahiui pasti. Siapa orang merterius di balik baju APD tersebut, Pasalnya, set APD lengkap dikenahkan hingga kacamata menutupi wajahnya, dan ditambah masker.
Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU)APT Pranoto Samarinda, Dodi Dharma Chayadi membenarkan kejadian itu.” Ia calon penumpang tujuan Makasar,” kata Dodi Sabtu (4/4/2020) siang.
Ditanya lebih lanjut  identitas calon penumpang itu, Dodi tak membeberkan rinci idenstitas penumpang tersebut.
Penggunaan APD pada tempat tak semestinya di saat suasana genting menghadapi Virus Covid-19 disayangkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim dr Nataniel Tandirongang.
Nataniel bahkan menyebut tidakan ini berlebihan. Pasalnya saat ini pemerintah IDI dan semua pihak tengah berupaya memenuhi kekurangan APD bagi para tenaga medis yang menangani pasien covid-19.
“Waduh ini terlalu berlebihan, Pemborosan karena mungkin ketidaktahuan kegunaan masing-masing bagian APD tersebut,” ungkap Ketua IDI Kaltim Nataniel saptu (4/4/2020).
Lanjut Nataniel, Pengunaan APD ini bisa saja disebabkan banyak factor”Apakah karena ketakutan yang sangat berlebihan atau mencari perhatian. Dia mengatakan yang terus mesti dikampayekan adalah semua orang yang berada du area public wajib memakai masker.
Jenis masker apapun bahkan masker terbuat dsari kain pun tidak apa-apa suda cukup. Tak perlu memakai APD. Karena prosedur itu dipakai di wilaya zona merah seperti di rumah sakit yakni zona dimana berhadapan langsung dengan penderita yang terkomfirmasi positif, atau pada saat penanganan langsung Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” pungkasnya. (spr)
« PREV
NEXT »