BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - CORONA HANTUI DUNIA

Prita Enggar Putri Anisa
Mahasiswi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang


Skrinews.com - Siapa yang tak kenal virus corona? Sebuah virus ganas yang menyerang ribuan orang di berbagai negara dan menelan ratusan korban jiwa. Berawal dari 31 Desember 2019, China menemukan sebuah virus baru yang belum teridentifikasi. Hingga pada Tanggal 7 Januari 2020 otoritas kesehatan Wuhan baru mengidentifikasi bahwa itu adalah Novel Coronavirus (nCoV) yang telah menelan nyawa seorang pria karena gagal pernapasan dan radang paru-paru. Dilansir dari CNN Indonesia jumlah pasien positif terinfeksi virus corona per 31 Maret 2020  ada 1.528 kasus. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 136 orang, dengan jumlah yang sembuh 81 orang. Achmad Yurianto Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 mengungkapakan dalam keterangan persnya di gedung BNPB, Jakarta, Selasa 31 Maret 2020 bahwasannya kasus kematian ini adalah dari penderita konfirmasi positif covid-19. Yuri menjabarkan untuk kasus positif (31/3) terjadi peningkatan 114 kasus di Indonesia. Sementara untuk kasus kematian dan pasien yang sembuh masing-masing terjadi penambahan 14 dan 6 orang di seluruh Indonesia. Sehari sebelumnya, Senin (30/3), jumlah pasien positif virus corona mencapai 1.414 kasus. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 122 orang, dengan jumlah yang sembuh 75 orang. Maka dari itu sangat penting untuk mengenali covid-19 atau virus corona ini secara lebih jelas, agar kita tidak menerima dampak buruknya. WHO mengungkapkan, gejala covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat ringan dan terjadi secara bertahap. Tetapi ada juga beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan tak merasa tidak enak badan. Covid-19 yang telah menjadi pandemi global dinilai sebagai jenis penyakit berisiko yang menimbulkan kedaruratan kesehatan di tengah masyarakat. Presiden Joko Widodo menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat. Status tersebut sebelumnya telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan di mana pemerintah mengupayakan perlindungan bagi kesehatan masyarakat dari penyakit jenis tersebut dengan cara penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan dengan mencegah keluar dan masuknya penyakit yang menimbulkan resiko kesehatan masyarakat.
Sudah menjadi makanan sehari-hari berita tentang corona di berbagai media, baik di media sosial, media massa, media cetak dan sebagainya. Bukan hanya menjadi waspada, ketidaktahuan seringkali menyebabkan keresahan dan kepanikan di tengah kehidupan masyarakat. Dengan begitu, saat ini pemerintah telah menetapkan kebijakan terkait dengan pemutusan rantai covid-19 yang berlaku bagi seluruh masyarakat Indoneisa. Para masyarakat dihimbau untuk tetap dirumah aja, tidak keluar rumah jika tak ada kepentingan darurat. Diberlakukan work from home bagi para pekerja, daring bagi pelajar, dan lockdown di titik tertentu. Ganasnya penyebaran virus ini pun juga membuat beberapa daerah meniadakan sholat jumat dan sholat berjamaah di masjid. Walaupun kebijakan dirumah aja belum berjalan sepenuhnya, setidaknya dimulai dari diri sendiri untuk memahami pentingnya dirumah aja, mungkin bagi para pekerja tidak mudah untuk dirumah aja begitu juga dengan work from home karena masih banyak pekerja yang darurat pangan , dalam artian mencari uang hari ini juga untuk makan hari ini. Sehingga himbauan dari pemerintah untuk dirumah aja belum tentu terimplementasi secara maksimal. Setidaknya, untuk mengurangi penularan virus corona dapat kita mulai dengan membiasakan diri untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, juga mematuhi anjuran dari berbagai informasi terpercaya terkait pencegahan penularan covid-19.
Misalnya yang pertama ialah mencuci tangan dengan benar, hal ini cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus corona. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik dan dipastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Kedua, Menggunakan masker bagi orang yang sedang sakit untuk mencegah penyebaran virus dan kuman. Ketiga, menjaga daya tahan tubuh dengan rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Keempat, meniadakan kegiatan yang mengundang banyak massa, mematuhi himbauan pemerintah untuk dirumah aja, mengurangi jabat tangan dan selalu menjaga kebersihan. Memang sudah menjadi hal yang biasa tentang adanya pelangi setelah hujan, dengan begitu pasti akan ada kebahagiaan setelah keterpurukan. Karena corona bukan akhir dari segalanya mari dirumahaja, semoga corona hilang selamanya.

Riwayat Hidup Singkat

Nama : Prita Enggar Putri Anisa
Tempat Tanggal Lahir : Batu, 15 November 1999
Alamat : Jalan Anggrek Atas, no.8 Pesanggrahan – Kota Batu
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Email : pritaenggar11@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
- MI BUSTANUL ULUM KOTA BATU
- SMP NEGERI 02 KOTA BATU
- MAN KOTA BATU
Pengalaman Organisasi :
-Forum Anak Mahasatu Kota Batu
-Generasi Berencana Kota Batu
-Pusat Informasi dan Konseling Remaja Kota Batu
« PREV
NEXT »