BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - BUMI BAIK-BAIK SAJA DITENGAH PANDEMI COVID-19, BAGAIMANA JIKA KITA MENYIMPULKAN BAHWA VIRUS CORONA COVID-19 ADALAH ANTI VIRUS DAN MANUSIA ADALAH VIRUS ?



Skrinews.com - Penyakit Koronavirus 2019 (bahasa inggris : coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-Cov-2, salah satu jenis koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi koronavius 2019-2020. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan. Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pheunomia dan kegagalan multiorgan.


Tingkat polusi udara dan gas yang memanas di beberapa wilayah dan kota yang terdampak oleh Virus Corona COVID-19 mengalami penurunan yang signifikan, karena banyak aktivitas yang dilakukan dari rumah atau yang dikenal dengan istilah work from home. Hal tersebut tergambar jelas oleh NASA yang belum lama ini membagikan potret bumi yang jauh lebih baik dan bersih usai diserang Virus Corona COVID-19
Penurunan polusi udara China sebagai dampak Virus Corona COVID-19.

Para peneliti di New York mengatakan kepada BBC mengenai hasil awal mereka yang menunjukan karbon monoksida, terutama dari mobil yang telah berkuurang hampir 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Banyak kota-kota yang polutif dengan asap kendaraan, melaporkan kualitas udaranya membaik. Sejak perintah penutupan Inggris mulai berlaku 23 Maret, kualitas udara di sana telah meningkat secara eksponensial. Tingkat nitrogen dioksida (NO2) turun 60 persen di beberapa tempat di Inggris, elama periode yang sama tahun lalu. Bahkan polusi udara kota-kota seperti London turun hingga setengahnya, menurut  British Broadcasting Corporation (BBC).

Kebijakan pembatasan aktivitas atau lebih di kenal dengan Social Distancing di ibukota negara khususnya, ternyata berhasil membuat udara menjadi bersih dengan kategori yang sangat baik yaitu dengan kdar PM2,5 rata-rata sebesar 18,46 µg/m3. Kualitas udara kota Jakarta terulang kembali menjadi lebih biak setelah 28 tahun.


Nyaris setelah 28 tahun, kualitas udara di Jakarta pada kategori baik. Dengan catatan, tidak ada laporan kualitas udara Jakarta sebelumnya. Tahun 1994 baru ada laporan resmi dari UNEP (United Nations Environment Programme),” kata Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin, yang dihubungi Mongabay-Indonesia, Senin (6/4/2020).

Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat yang sepi dan lengang pada Sabtu (4/4/2020). Foto : Anton Wisuda


Dalam diskusi daring dengan tema :Pro Kontra COVID-19 Sebagai Obat Bumi” yang diadakan oleh #SayaPilihBumi pada sabtu(4/4/2020) lalu, Dwi Sasetyaningtyas selaku founder dari Sustaination berargumen bahwa meski kondisi bumi membaik, tapi ini bukanlah hal yang benar.

Tak dapat dipungkiri, Tyas sebagai pegiat lingkungan, awalnya melihat banyak sisi positif dari pendimi Virus Corona COVID-19. Namun, setelah melihat dampak positif dan negatif nya secara lebih luas, hal ini justru membuatnya khawatir. “Banyak manusia kehilangan nyawa dan ekonomi pun semakin terpuruk. Kita pasti ingin lingkungan menjadi lebih baik, tetapi juga ingin beraktivitas dengan normal seperti biasa. Butuh supporting policy untuk mengatasi masalah iklim, bukan karena wabah mengorbankan nyawa manusia dan disertai dengan krisis ekonomi, “paparnya.


Tyas menambahkan, situasi yang terjadi saat ini mungkin bisa dijadikan sebagai sebuah pelajaran. Bahwasanya, jika kita mampu menjaga Bumi dan tidak serakan, maka bumi dan alam pun akan memeberikan hasil yang baik pula, seperti udara yang segar serta hasil alamnya.

Mungkin bumi saat ini ingin memulihkan diri dengan sendirinya, menjadikan Virus Corona COVID-19 sebagai anti virus untuk mengusir manusia yang sebagai Virus, karena keserakahan manusia yang sangat berlebihan. Terbukti dengan polusi yang berkurang hampir di seluruh wilayah serta kota yang terdampak Virus Corona COVID-19, Jakarta khususnya.


Meski begitu tidak menutup kemungkinan kondisi bumi akan kembali seperti semula sebelum wabah Virus Corona COVID-19 terjadi, polusi dimana – mana, pencemaran dan hal lainnya. Karena kegiatan produksi yang dilakukan oleh sektor industri bisa saja meningkat berkali – kali lipat untuk mengejar target yang tertinggal.

Karena untuk memperbaiki bumi ini tidak hanya indivu manusia saja yang berpengaruh, tetapi juga peran pemerintah dan sektor industri, karena semua polusi tidak bisa kita pungkiri karena berasal dari sektor industri yang berlebihan. Serta untuk Pemerintah, berianlah kebijakan untuk tidak mengeksploitasi alam dengan berlebihan sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi.


Pandemi Virus Corona COVID-19 ini bisa kita jadikan sebagai pelajaran, dimana kita harus menjaga alam sehingga alam pun sebaliknya akan memberikan hasil yang terbaik bagi kita.


Tidak bisa dipungkiri, karena Virus Corona COVID-19 di daerah terdampak kondisi lingkungan menjadi membaik seperti tingkat polusi berkurang, berkurangnya pemansan global, dan air menjadi lebih bersih, karena tidak tersentuh oleh aktivitas – aktivitas dari produksi oleh Sektor Industri.

Ditulis oleh :
- Rahmansyah Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

- Dini Pangestu Widyaningsih Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

« PREV
NEXT »