BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - BREAKING NEWS. Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kalimantan Timur Bertamba 10 Orang



Samarinda, Skrinews,Kaltim  -  Pers Rilis Virtual, melalui aplikasi Zoom, Jubir Penanganan Corona Virus atau Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak mengumumkan penambahan Kasus terkonfirmasi Positif Corona Virus per Sabtu (18/4/2020) sebanyak 10 kasus.

Bertambahnya kasus tersebut, kata Andi berasal dari Kota Balikpapan 1 orang, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 7 orang dan Kabupaten Paser Tanah Grogot 2 orang. Penambahan terbanyak terdapat di PPU, yang kesemuanya dari Klaster ijtima Gowa.

Penambahan kasus ini berasal dari perjalanan bersama-sama rombongan ke Gowa untuk mengikuti ijtima Dunia Zona Asia. Rombongan ini berangkat pada tanggal 23 Maret, mengunakan Kapal laut. Dari klater ini total sudah ada 21 yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tertularnya kemungkinan besar pada saat berkumpul di Gowa,” kata Andi Sabtu petang

Secara rinci Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 mejelaskan 7 orang tersebut masing-masing PPU laki-laki 47 tahun, PPU 6 laki-laki 45 tahun, PPU 7 laki-laki 14 tahun,PPU 5 laki-laki 45 tahun, PPU 10 laki-laki 20 tahun, PPU 9 laki-laki 32 tahun, PPU 11 laki-laki 43 tahun.

“Semuanya itu memiliki keluhan demam,batuk,dan pilek. Kasus tersebut semunya dirawat di RSUD Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU),” bebernya.
Penambahan ini,Andi mengatakan Penajam Paser Utara (PPU) belum masuk dalam zono merah.

Masahlanya kasus tersebut yang terkonfirmasi positif berasal dari luar daerah atau imported cace.
Walaupun demikian,Andi mengingatkan masyarakat harus bisa menghidari berkerumun atau berkumpul dan harus memaki masker. Bagi masyarakat yang merasa masuk dalam klaster Gowa untuk kopratf dan mengikuti anjuran pemerintah, supaya penyebaran corona virus bisa segera diaatasi.
“Janga selalu merasa sehat khususnya bagi klaster Gowa. Ia minta kerjasamanya untuk segera melakukan pemeriksaan,jangan merasa sehat dan tidak ada keluhan. Apalagi masi melakukan aktivitas bersama-sama. Hali in yang akan mengakibatkan masa inkubasinya tidak selesai-selesai. Dan pastinya akan menjadikan penularan. Ini tidak akan bisa memutus mata rantai penularan VCorona Virus atau Covid-19,” pungkas Andi Muhammad Ishak. (spr)
« PREV
NEXT »