Juniar Nur Fauzi
Mahasiswa Universitas Muhammadiya Malang
Skrinews.com - Seperti yang kita ketahui, di seluruh dunia sedang mengalami kekacauan akibat dari wabah atau pandemi Corona atau Covid-19 yang semakin menyebar melalui banyak faktor . Covid sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh SARS – cov – 2, salah satu jenisnya adalah korona virus. Gejala-gejala yang di rasakan oleh penderita penyakit corona ini biasanya dapat kita lihat melalui bagaimana keadaan tubuh kita, seperti mengalami sesak napas, demam, , batuk kering dan sakit tenggorokan. Oleh karena itu, Presiden Komite Olimpiade Internasioanal, IOC, dan Perdana Mentri Jepang menyepakati penundaan pertandingan Olimpiade XXXII di Tokyo yang akan diselenggarakan pada musim panas Tahun 2020. Untuk saat ini belum ada kabar yang pasti kapan tanggal pengganti akan di umumkan, namun pernyataan dari IOC, dan Komite Penyelenggaraan Tokyo 2020 berpendapat bahwa acara Olimpiade ini tidak akan diselenggarakan tahun ini, tetapi tidak akan lebih lama dari musim panas tahun 2021.
Hal ini harus dilakukan karena untuk menjaga kesehatan para atlet, dan semua orang yang ikut terlibat dalam acara Olimpiade dan Komunitas Internasional. Olimpiade disepakati akan tetap diselenggarakan di Jepang dan upaya untuk mempertahankan nama Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Dalam hal ini, Perdana Mentri Jepang, Shinzo Abe telah bertemu dengan Presiden IOC Thomas Bach untuk mendiskusikan masalah ini sebelumnnya pada Selasa. Abe juga telah menyatakan bahwa penyelenggarakan acara Olimpiade pada tahun ini sepertinya tidak akan dilaksanakan mengingat bahwa bahaya yang dihadapi cukup besar. Sebelumnya ditunda pun ada beberapa negara yang menolak untuk mengirimkan para atlet mereka termasuk dari Kanada. Komite Olimpiade COC, dan Komite Paralimpiade Kanada, CPC, menyatakan bahwa ini bukan hanya sekedar terkait kesehatan para atlet-atlet ini juga tentang kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Kanada tidak akan mengirimkan para atlet mereka untuk berlaga di Tokyo jika akan tetap berlangsung pada tanggal 24 Julo – 9 Agustus. Sedangkan untuk Paralimpiade, yaitu ajang olahraga untuk para atlet yang disabilitas, yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus hingga 6 September 2020. COC, dan CPC pun turut ikut mendesak Komite Olimpiade Internasional, IOC, dan Komite Paralimpiade Internasioanl, IPC, untuk menunda acara selama satu tahun karena sedang terjadi krisis corona.
Presiden IOC Thomas Bach mengirimkan surat kepada semua atlet bahwa penguluran waktu untuk penyelenggarakan Olimpiade, situasi ini memang belum pernah terjadi sejak perang dunia kedua. Oleh sebab itu, Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi pertama kali pagelaran olahraga terbesar di dunia ini akan ditunda. Penolakan tidak hanya datang dari Kanada tetapi datang juga dari Jerman, Atlet anggar asal Jerman, Max Hartung yang menjadi ketua Asosiasi Atlet Jerman, menyatakan bahwa dirinya tidak akan ikut ambil bagian dalam pertandingan di Tokyo jika tetap berlangsung sesuai jadwal. Max Hartung berfikir bagaimana cara dia sebagai atlet dapat membantu untuk bisa melalui krisi corona ini dengan sebaik mungkin artinya kita harus tetap tinggal di rumah. Dagmar Freitag, ketua komite olahraga di Parlemen Federal Jerman Bundestag, menuding IOC telah gagal dalam menunjukkan adanya kepemimpinan karena taktik yang harus menunda-nunda keputusan dalam penyelenggaraan Olimpiade itu. Pada hari Minggu (22/03), IOC mengumumkan bahwa dalam waktu empat minggu ini mereka akan segera memutuskan apakah ajang olahraga terbesar didunia lebih tepaynya di Tokyo itu akan ditunda karena pandemi corona. Di sebutkan ada beberapa opsi waktu penyelenggaraan perntandingan Olimpiade, yaitu pada msuim gugur 2020, atau musim panas tahun 2021 atau 2022. Ada kemungkinan besar bahwa ajang olahraga ini baru akan diadakan pada tahun depan, yaitu pada musim panas tahun 2021. Opsi ini adalah yang paling memungkinkan meksipun juga bertabrakan dengan berlangsungnnya kejuaraan Renang Inrernasional di Fukuoka pada 16 Juli hingga 1 Agustus 2021 dan ajang atletik di Eugene, Amerika Serikat pada tanggal 6-15 Agustus 2021. Mereka siap bernegoisasi dengan IOC dan menyesuaikan jadwal.
