Skrinews - Gorontalo,
BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) Gorontalo melaksanakan lomba video pendek dan diskusi film dengan tema " Satu Indonesia " Untuk pelajar tingkat SMA dan sederajat pada kamis (17/10).
Bertempat di ballroom hotel damhil, acara ini di hadiri oleh ketua BNPT yang di wakili oleh Bpk. Setya Pranowo, SH, MM Dan Ketua FKPT Bpk. Drs. H. Abdullah Hayati serta Ibu Dyah Kusumawati selaku narasumber sekaligus praktisi film.
Kegiatan ini bertujuan agar para pelajar khususnya generasi muda supaya mampu menangkal radikalisme di era milenial yang dalam aksinya sudah sangat beragam apalagi dengan pemanfaatan teknologi yang ada sekarang. Maka di harapkan peran pemuda dalam hal ini. " Dengan semangat pemuda kita berharap lahirnya generasi muda yang tangguh, berkarakter, mandiri dan rela berjuang untuk bangsanya ". Ujar Setya Pranowo dalam sambutannya.
Dalam sambutan ketua FKPT Gorontalo juga menghimbau, " Adik-adik siswa mampu untuk mencegah radikalisme dan terorisme melalui kegiatan lomba video pendek ini dan berharap sekolah-sekolah lebih aktif lagi dalam hal ini " kata ketua FKPT Gorontalo.
Acara ini di isi dengan pemaparan materi mengenai radikalisme dan terorisme yang terjadi di indonesia dan di buka sesi tanya jawab bagi para peserta.
Lalu di lanjutkan dengan pemutaran film dokumenter pemenang eagle award tahun 2018 dan di adakan diskusi mengenai perfileman yang di bawakan Dyah Kusumawati selaku narasumber, sehingga menambah pengetahuan dan semangat bagi para pelajar yang hadir dalam mengikuti lomba ini.
Lomba video pendek oleh BNPT ini di adakan setiap tahun dan tahun ini membawa tema " Satu Indonesia " Setelah tahun lalu membawakan tema " Menjadi Indonesia ". Ujar Dyah Kusumawati.
Akhir kegiatan di tutup dengan pengumuman 3 video pemenang, Dan yang menjadi juara 1 adalah video dari sekolah MAN Insan Cendekia, di lanjut dengan SMA Negeri 1 Kota Gorontalo dan MAN 1 Kabupaten Gorontalo sebagai juara ke tiga.
Imam abdul azis ishak