Fakfak. Skrinews.com
Merupakan suatu berkah tersendiri bagi warga Kampung Werpigan karena kampungnya dijadikan lokasi TMMD ke-106 Tahun Anggaran (TA) 2019 yang diselenggarakan Kodim 1803/Fakfak, maka selain mendapatkan pembangunan secara fisik juga pembangunan non fisik, yakni manusianya berupa pemberian berbagai pengetahuan terkait bidang sosial budaya dan keamanan, di antaranya tentang kesehatan.
Terkait itu, pada Rabu (16/10/2019) Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Fakfak menggelar sosialisasi penyuluhan kesehatan untuk warga Kampung Werpigan, Distrik Wartutuin, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Pada kesempatan itu, Kepala Diskes Kabupaten Fakfak, Gondo Suprapto Skm M.Si selaku Narasumber memberikan penyuluhan tentang Filariasis atau penyakit kaki gajah.
Dijelaskannya, Filariasis atau kaki gajah adalah pembengkakan tungkai akibat infeksi cacing jenis filaria. Cacing ini menyerang pembuluh getah bening dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Keberhasilan terwujudnya "Indonesia Bebas Kaki Gajah" ditentukan oleh dukungan semua pihak, baik di jajaran pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan swasta dan dunia usaha.
“Strategi pengendalian Filariasis dapat dicegah melalui beberapa tindakan, diantaranya dengan pemberian obat pencegahan Filariasis setahun sekali selama 5 tahun berturut-turut, yang dapat memutuskan mata rantai penularan filariasis," ujar Gondo.
Usai pelaksanaan sosialisasi, dilanjutkan dengan pemberian obat Filariasis kepada warga yang hadir dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tersebut, disaksikan Kepala Distrik Wartutuin, Maraden Tuturop.
Komandan Kompi (Danki) Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 10/Kostrad, Kapten Arm Imam Wahyudi sebagai pendamping pemateri mengatakan, sosialisasi penyuluhan tentang kaki gajah atau Filariasis ini memang harus terus diberikan kepada masyarakat agar penyakit kaki gajah tidak lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat.
“Diharapkan kepada seluruh masyarakat Kampung Werpigan, dengan adanya penyuluhan seperti ini, warga dapat memahami tentang bahaya penyakit Filariasis, sehingga menjadi lebih waspada terhadap penyakit tersebut, tentunya dengan lebih meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, yang dimulai dari diri kita sendiri,” ucap Imam.( Rahman)