BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Hati-hati, Jalur Tobasa – Parapat Terputus Akibat Longsor di Jembatan Sidua-dua



TOBASA – Skrinews,
Masyarakat diharapkan berhati-hati ketika melewati jalur Tobasa Samosir (Tobasa) menuju Parapat, Sumatera Utara. Pasalnya, telah terjadi longsor di jembatan Sidua-dua, Parapat, sejak akhir Desember 2018 lalu hingga Januari 2019. Bahkan sampai saat ini, kondisi longsoran di daerah lintasan Jembatan Sidua-dua ini masih memprihatinkan.

Berdasarkan hasil investigasi beberapa jurnalis Tobasa langsung ke lokasi longsor, bencana longsor yang nyaris melumpuhkan jembatan Sidua-dua itu disebabkan maraknya pembalakan hutan di wilayah lereng gunung di atas jembatan dan sekitarnya. “Apapun alasannya, longsornya Jembatan Sidua-dua di wilayah Parapat ini diakibatkan oleh gundulnya hutan-hutan di lereng bagian atas jembatan dan sekitarnya,” kata warga sekitar yang tidak ingin namanya dimediakan.

Dari pengamatan sepintas, dapat dilihat bahwa wilayah areal di atas longsoran telah gundul alias tidak ada pepohonan lagi, fungsi hutannya telah berubah menjadi lahan pertanian masyarakat. Pembalakan atau penebangan pohon secara liar dan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan hutan mengakibatkan habisnya pepohonan yang menjadi penahan air di kala hujan deras turun di daerah tersebut.

Walapun saat ini sudah dilakukan penanaman bibit pohon di lokasi lereng gunung di atas jembatan Sidua-dua dan sekitarnya, namun hasilnya masih harus menunggu puluhan tahun lagi. Jikapun tumbuh, akarnya masih belum cukup kuat untuk menahan arus air hujan yang turun dengan lebatnya di musim penghujan. Oleh karena itu, solusi jangka pendek yang harus dilakukan adalah menghaentikan kegiatan perambahan hutan di daerah itu dan daerah hutan lainnya di Tobasa.

“Kami dari pekerja media, sebagai kontrol sosial masyarakat berharap kepada Pemerintah melalui aparat terkait untuk segera menghentikan semua kegiatan illegal logging, termasuk penembangan hutan berizin, agar bencana lebih parah lagi tidak menimpa kita semua,” kata Marly Sihombing, salah satu aktivis lingkungan hidup di Tobasa yang juga adalah jurnalis warga dari PPWI Tobasa. (MS/Red)
« PREV
NEXT »