BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Dinas Pertanian Gelar Rapat koordinasi, Pertanian Bangkit Petani Sejahtera



Kupang,skrinews,
Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program, percepatan pelaksanaan pembangunan pertanian dan persiapan pelaksanaan 2018/2019, Dinas pertanian menyelenggarakan Rapat Koordinasi di Swiss Bellin Hotel Kristal, Jumat (1/2/2019).

Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).Tahun anggaran 2019, dengan Tema ”Pertanian Bangkit, Petani Sejahtera.
Yohanes Tay Ruba
Kepala Dinas Pertanian provinsi NTT, Yohanes Tay Ruba, menjelaskan bahwa pada periode 2015  sampai 2018 kementrian pertanian dengan mengacu pada nawa cita mendorong 4 program utama diantaranya :

Program peningkatan produksi,produktifitas dan mutu hasil tanaman pangan.

Peningkatan Produksi dan nilai tambah holtikultura, program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian.

Program peningkatan produksi produktifitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan.

Program peningkatan Sumber daya manusia pertanian.

Yohanes Tay Ruba menambahkan beberapa komoditi yang mengalami peningkatan produksi dari tahun ketahun, tahun 2015-2018, seperti Padi mencapai 1,2 juta ton atau naik kurang lebih 480 ribu ton dari produksi tahun 2013 yang sebesar 729 ribu ton.Sedangkan untuk komoditi jagung tahun 2018 mencapai 859 ribu ton lebih atau mengalami peningkatan dari tahun 2013  dengan produksi 707 ribu ton.
Komoditi Kedele mengalami cukup  signifikan, untuk tahun 2018  sebesar 10800 ton dibandingan tahun 2013 hanya 1600 ton, ini mengalami fruktuasi.
Untuk komoditi holtikultura mengalami fruktuasi seperti; Bawang merah, Cabe untuk memenuhi, menekan inflasi yang ada didalam negeri.Sementara komoditi perkebunan mengalami peningkatan seperti Kelapa,Jambu Mente,Kopi,cengkeh dan Cacao.

Lanjut Yohanes Tay Ruba Terkait dengan  penanaman kelor, tahun 2018 kemarin kita dorong untuk pengembangan ada 8 hektar. Ada 5 hektar di Pariti, 2 hektar Oeteta dan 3 hektar di Oefafi. Sekarang kita sudah siap benar-benar untuk bisa melakukan sebagai model di Oeteta dan Pariti,” ujarnya.
Disana kita dibantu dengan alat, tanamannya. Untuk  tahun 2019 direncanakan menyiapkan lahan seluas  135 hektar. Kabupaten Kupang saja sekitar 35-40 hektar yang monokultur, Sedangkan untuk kabupaten lain bisa mencapai  5 hektar.

Dikatakannya mengenai anggaran, Dinas Pertanaian Provinsi menyiapkan khusus untuk Kelor 1 miliar.
Ia mengatakan,Pihaknya sedang membangun kerja sama dengan instansi terkait lainnya. Pada tahun 2018 kemarin sudah mendistribusikan 1,2 ton  daun kelor kering keluar NTT.Sekarang kita lagi bangun marketing dengan PT. Flobamora, kita benahi pengelolaan sehingga ketika dijual, kelor kita sudah ada standarnya,” ungkapnya.

Josef Nae Soi
Wakil Gubrnur NTT, Josef Nae Soi menjelaskan manfaat dan pentingnya mengkonsumsi kelor. Ia membandingkan negara Afrika dengan Provinsi NTT.

Ia mengatakan,kalau petani tidak kuat maka negara akan linglung atau kangaranga”.
Lanjut  Wakil  Gubernur Josef mengatakan, di Afrika sepuluh tahun lalu banyak yang stunting dan kurang gizi.Kondisi di Afrika dulu dan sekarang sudah berubah. Di NTT pun kini pandangan terhadap kelor telah berubah. Kalau dulu orang mengkonsumsi kelor suatu penghinaan.Tetapi sekarang sudah tidak begitu lagi.Untuk itu supaya tidak ada lagi  yang stunting dan gizi buruk ”saya menghimbau kepada masyarakat NTT untuk bisa mengkonsumsi kelor,” tandasnya.

Wakil Gubernur Josef juga menjelaskan bahwa provinsi NTT mengadakan program menanam jagung dan memelihara ternak. “Yang harus kita lakukan yaitu program menanam jagung tetapi panen jagung dan ternak.
Ada beberapa negara pertanian yang selalu mengalami kekurangan pasokan makanan untuk menyehatkan keluarga, untuk itu kita lakukan gerakan tanam jagung, tapi panennya jagung dan ternak,” pungkasnya

Ms
« PREV
NEXT »