BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Tolak Kenaikan Tarif Listrik, Warga Sagulung Berniat PTUN-kan Pergub Kepri



Skrinews.com Batam- Kebijakan kenaikan tarif listrik sebesar 15 persen mulai September untuk tagihan Oktober dan  kenaikan selanjutnya senilai 15 persen
bulan Desember untuk tagihan Januari memancing reaksi sejumlah kalangan.

Kebanyakan tak percaya dengan dalih kerugian yang diungkapkan PLN Batam yang mencapai Rp 30 miliar selama delapan bulan sejak Januari hingga Agustus 2017.

"Setahu kita kan pelanggan Bright PLN setiap hari nambah, bahkan kalau kita lihat di perumahan-perumahan banyak penghuni yang menunggu pemasangan meteran. Berarti kan jelas pelanggan banyak," kata Sinurlingga, seorang pedagang di Pasar Fanindo, Sabtu (16/9/2017).

Dia mengatakan, selama ini pembayaran listrik juga dari masyarakat jelas. "Kan kita bisa tahu kalau pelanggannya tidak mau bayar listrik Bright langsung melakukan pemutusan, sementara kita lihat jarang ada warga yang diputus listriknya, berartikan jelas pelanggan membayar listrik," kata Sinurlingga.

Jadi kalau Bright PLN mengaku rugi, Sinurlingga mengatakan hal itu sangat tidak masuk akal.

"Kalau dari pelanggan kan sudah jelas pemasukannya, berarti kalau mereka toh mengaku rugi, berarti salahnya di manajemen  mereka," kata Sinurlingga

Sementara itu, Solidaritas Masyarakat Sagulung (SMS) dengan keras menyuarakan penolakan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) Batam yang telah disetujui oleh Gubernur Kepri Nurdin Basirun. (Maidil)
« PREV
NEXT »