BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Taman Boulevard Akan Dijadikan Pusat Kuliner Modern

Batam – Taman Boulevard dikawasan Jodoh akan di tata Pemko Batam. Para pedagang yang sebulumnya berdagang dikawasan tersebut rela pindah sendiri.
Pembersihan lokasi melibatkan Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Pertamanan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Perhubungan, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Selain itu camat dan lurah se-Kecamatan Batuampar serta unsur pimpinan kecamatan (Uspika) juga turut ambil bagian.

“Ini tahap awal. Kita bersihkan dulu. Saudara saya yang berjualan, rela pindah sendiri ke sebelah. Sebenarnya mereka 2012 lalu sudah pindah tapi karena pengawasan lemah, mereka masuk kembali. Jadi bukan digusur, tapi memindahkan kembali,” kata Walikota Batam, Muhammad Rudi saat meninjau proses pembersihan. Taman Jodoh Boulevard merupakan aset Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Namun berdiri di atas tanah milik Pemerintah Kota Batam. Karena kondisi taman yang tidak terurus, maka Pemko Batam dimungkinkan untuk menata ulang lokasi tersebut. Rencananya pemerintah Kota Batam akan menata ulang kawasan Jodoh Boulevard untuk dijadikan pusat kuliner tradisional yang menerapkan sistem modern. “Kita punya desain sendiri. Perencanaan sendiri. Untuk kuliner tradisional saja, tapi nanti sistemnya modern. Seperti di Singapura Malaysia,” kata Rudi saat meninjau pembersiham Jodoh Boulevard, Rabu (6/9). Dari sisi pedagang pun nantinya akan ditata sedemikian rupa. Cara berdagangnya akan diatur agar tidak menumpukkan barang di lokasi. “Misal kapasitas 10 ya siapkan 10. Kalau kurang, ambil lagi ke rumah,” kata dia. Selain itu gerobak dagangan pun akan disamakan seluruhnya agar terlihat lebih rapi. Penataannya nanti bisa diserahkan ke pihak ketiga. Boleh koperasi maupun pihak swasta. Pemko Batam hanya mengurus retribusi dan desainnya. “Kalau pakai APBD harus kami yang tangani. Nanti kita panggil swastanya, kita minta supaya tidak ambil keuntungan yang besar agar pedagang juga bisa berjualan,” sebut mantan Anggota DPRD Kota Batam ini.

Rudi mengatakan setelah pembersihan selesai pihaknya akan segera menyusun Detailed Engineering Design (DED). Namun karena harus melalui beberapa tahapan proses, pembangunan tidak bisa langsung dilakukan dalam waktu dekat. Oleh karena itu ia berharap dukungan dari semua pihak untuk pengawasan kawasan taman yang sudah dibersihkan tersebut.

“Pengawasan, RT RW kita minta bantu. Kalau ada yang mulai jualan lagi, informasikan ke kita. Tidak ada lagi yang boleh jualan di sini. Sore pun tidak boleh,” tegasnya.*** (Andes tanjung)
« PREV
NEXT »