SKRI News, Ternate.
Kamis pagi 09 September 2017 akses jalan satu-satunya menuju puncak Gunung Gamalama tidak bisa dilewati mobil dan motor, hal ini karena warga masyarakat Marikurubu ujung melakukan aksi
menanam pohon pisang, pepaya, nenas dan lain-lain di tengah jalan raya tersebut.
Warga yang menamakan aliansi masyarakat Marikurubu ujung malakukan hal itu karena terlalu kesal dan marah kepada pemerintah kota Ternate yang terkesan tidak memperdulikan perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 600 m tersebut.
"Kita sudah bosan dengan janji2, jalan ini dibikin sejak saya masi sampe saya so punya anak besar2, Lurah saja so ganti 8 kali tapi aspal jalannya belum pernah di ganti, jalan so ancor sekali, ini bisa dilewati dgn motor karna warga disini sering tambal2 pakai semen"
demikian kata salah seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.
Saat diliput SKRI News, M. Khadafi Zainur selaku koordinator lapangan aliansi maayarakat Malikurubu ujung mengatakan bahwa ini adalah murni aspirasi dari warga masyarakat, tidak ada kepentingan politik. Kami ingin menyapaikan 3 tuntutan :
1. Segera hopnis jalan tembus Tongole
2. Bangun jembatan yang representatif
3. Pasang lampu jalan.
Itu saja yang ingin kami minta, agar pemerintah bisa merealisasikan dan aksi ini tidak berhenti sampai disini, dalam waktu 1 minggu apabila tuntutan ini belum dijawab kami akan menggalang masa yang lebih banyak lagi, demikian ungkapnya.
Adapun Lurah keluarahan Malikurubu "Murdi Hi. Hukum, SH dan Camat Kota Ternate Tengah "Abd. Haris Usman, SKM saat dikonfirmasi di lokasi aksi memberi jawaban yang sama yaitu jalan tersebut pada tahun 2017 ini sudah akan di kerjakan hal ini hanya terkendala karena alat untk hopnis masih berada di luar daerah, apabila alat sudah ada sudah akan langsung kerjakan.
Semoga alasan yang disampaikan benar adanya dan tuntutan segera di realisasi agar jalan raya tidak lagi di pakai berkebun. (SDJ/SM)
Murdi Hi.Hukum, SH.
Camat Kota Ternate Tengah
Bapak Abdul Haris Usman, SKM