Calon Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama tak pernah menyangka kata-katanya saat
berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta bakal berbuntut
panjang. Kalimatnya yang menyebut Surah Al Maidah ayat 51 itu malah
menjadi polemik berkepanjangan.
Buntutnya, ribuan masyarakat
menggelar aksi demonstrasi secara besar-besaran di ibu kota. Mereka
menuntut agar Basuki, atau akrab disapa Ahok, dinyatakan bersalah dan dipenjara.
Kapolri
Jenderal Tito Karnavian berjanji akan menuntaskan kasus tersebut dalam
dua minggu. Tujuannya untuk menentukan Ahok bersalah atau tidak, kasus
dilanjutkan atau dihentikan.
Ahok mengaku tidak habis pikir
dianggap telah melakukan penistaan agama. Dia pun mengaku rela dipenjara
jika dianggap sebagai biang keladi kekacauan di negara ini.
Namun,
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, permulaan adanya demo
pada 4 November 2016 adalah video pernyataannya di Pulau Pramuka. Kala
itu dia sempat menyinggung surah Al Maidah ayat 51, namun pemaknaannya
telah dibelokan oleh Buni Yani.
"Terus si Buni Yani sudah ngaku,
dia menghilangkan kata pakai. Itu kan jelas. Makanya diproses saja di
hukum. Nanti saya kira Bareskrim akan panggil dia untuk jelaskan, apakah
orang sarjana, peneliti, lulusan amerika bisa dengan gampang saja,"
katanya di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11).
Mantan Bupati
Belitung Timur ini juga bingung dengan sikap acuh terhadap pembuat video
yang menyebabkan kegaduhan tersebut. Sebab tidak ada satupun orang yang
mempersalahan kekeliruan Buni Yani. Seharusnya orang yang telah
membuatnya masuk dalam pusaran masalah ini juga diperiksa seperti
dirinya.
"Saya kira nanti polisi harus proses dia. Kalau buat
salah. Masa gara-gara Buni Yani gitu, memfitnah, menurut saya memfitnah,
kok tidak ada yang mau menarik diri, minta saya diperiksa, saya sudah
diperiksa," tegasnya.
Namun, Ahok mengaku siap untuk dipenjara
jika ternyata masyarakat menganggap dirinya dianggap sebagai dalang
permasalahan ini. Sebab dia tidak ingin ketentraman dan kebhinekaan
Indonesia terganggu hanya karena seorang Ahok.
"Saya sudah
sampaikan, kalau karena saya membuat negara kita begitu kacau, saya rela
ditangkap dipenjara. Tapi saya tidak akan pernah mundur, karena kalau
saya mundur saya juga akan dipenjara. Tapi bukan (dipenjara) karena
difitnah menghilangkan kata pakai," tuturnya.
Dia mengingatkan,
telah meminta maaf dengan setulus kepada semua pihak yang tersinggung
dengan pernyataannya. Walaupun tidak pernah terbesit sedikitpun untuk
melakukan pelecehan terhadap Alquran dan Islam.
"Saya sudah
sampaikan permohonan maaf dengan tulus hati yang dalam, mereka gak mau
terima juga, ya saya akan jalanin proses hukum, tapi sudah jelas ada
pengakuan dari seorang, dia (Buni Yani) hilangin kok," ujar suami
Veronica Tan ini.
Ahok mengaku beruntung memiliki keluarga yang
selalu ada di sampingnya. Keluarganya selalu siap mendukung dan menerima
konsekuensi dari gaya kepemimpinan dan karakternya yang kerap
menimbulkan persoalan. Pria yang akrab disapa Ahok ini menceritakan
besarnya dukungan keluarga di saat Ahok dituding melakukan penistaan
agama.
"Jadi seluruh keluarga saya siap kalau demi negara ini
saya dipenjara ditangkap pun seluruh keluarga sudah siap. Jadi saya
bersyukur punya dukungan seperti itu," ungkap Ahok di Menteng, Jakarta
Pusat, Sabtu (5/11).
Dukungan dari istri dan anaknya juga selalu
menyertai Ahok menghadapi lawan politik di pertarungan Pilgub DKI. Di
masa kampanye Pilgub DKI, Ahok sering mendapatkan penolakan dari warga
di beberapa tempat. Keluarganya di rumah tidak pernah khawatir dengan
massifnya gerakan penolakan warga. Mantan Bupati Belitung Timur itu
mengatakan, keluarganya sudah tahu bahwa semua yang dilakukan atas nama
keadilan bagi warga..
Sumber: Merdeka.com
Home
Kriminal Dan Ham
Kepasrahan Ahok hingga rela dipenjara jika terbukti nistakan agama
Kepasrahan Ahok hingga rela dipenjara jika terbukti nistakan agama
suaraindonesia1
-
11/06/2016 08:46:00 AM
Postingan Populer
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Telah terjadi musibah kebakaran yang menimpa warga desa Mali iha kecamatan Kodi Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tengg...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com--Tak Terima Namanya Dicatut Dan Dipalsukan Tanda Tangannya 2 (dua) Warga Desa Bandar Setia Dusun Karang R...
-
Salah satu penerima manfaat RLH 2023 hingga 2024 haknya belum diberikan oleh pemerintah desa waitaru SBD - SuaraIndonesia1.Com, Kementerian ...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com- Terkait Pemberitaan Pemalsuan Tanda Tangan 2 (dua) Warga Bandar Setia Dusun Karang Rejo Yang Berinisial S...
-
GOWA - JAKARTA | SKRINEWS. COM/ Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan, "Alumni dari SMA Salis angkatan 85 Sung...
-
Nasional-Skrinews.Com.Bitung. Seiring terjadi Kejadian perkelahian antar kampung tinombala atas dan bawah, kecamatan maesa, kelurahan p...
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Program pemasangan meteran listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu di Desa WeeKabala, Kecamatan Loura Sumba Bar...