Kapolri Jendral Tito Karnavian Menyalami Aggota Brimob Kelapa Dua |
Tito dalam amanatnya mengatakan bahwa
sejak empat bulan menjadi Kapolri, dirinya baru pertama kali hadir di
Mako Korps Brimob dan memimpin gelar pasukan.
"Menurut saya institusi ini penting
secara emosional dan pribadi. Brimob pasukan pemukul dari militer Polri.
Dibentuk jadi kepolisian yang sifatnya sipil. Namun kita pertahankan
postur militer melekat pada Korps Brimob karena negara masih butuh
kemampuan pemukul militer," kata Tito saat apel pasukan di Mako Korps
Brimob Polri.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu
menambahkan, personel Brimob didesain untuk menanggulangi ancaman dalam
negeri. Misalnya, terorisme, penjinakan bom, kejahatan tingkat tinggi,
hingga bantuan terhadap korban bencana alam.
"Kita harap Brimob jadi tulang punggung
utama untuk atasi persoalan keamanan di lingkungan Polri dan menangani
masalah dihadapi Indonesia," jelas dia.
Secara pribadi, Tito mengaku sering
bersentuhan dengan Brimob baik dalam pendidikan maupun di lapangan. "Dua
kali saya dan teman lain naik gunung, makan di ompreng, lari lintas
gunung, sama-sama minum di sumber air, sama-sama kami makan buah-buahan
jambu monyet, dan lain-lain," tambah dia.
Tito juga memberikan atensi untuk
membenahi sumber daya manusia, senjata, dan struktur di Korps Brimob.
Bahkan kepala Korps Brimob yang saat ini dipegang perwira Polri
berpangkat inspektur jenderal, akan dinaikkan menjadi komisaris
jenderal.
Selain itu, Tito juga sedang
mengembangkan Brimob di kepolisian daerah (polda) baru seperti Papua
Barat, Sulawesi Barat dan provinsi lainnya. "Saya juga minta Kakor
Brimob, anggota Brimob yang berprestasi diberi atensi," kata dia.
Selain itu Tito juga mengharapkan setiap
personel Brimob bangga karena menjadi bagian dari kesatuan elite di
Polri itu. "Jangan lupa bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia dapat
kontribusi dari Korps Brimob,"tandas Tito.
Sumber:jpnn.com